Virus Corona Kembalikan Ruh Pendidikan


Walaupun sudah lama proses pendidikan seperti ini berjalan dan dimulai sejak pandemi virus corona melanda beberapa negara-negara dunia, tapi saya merasa terpanggil untuk menulis mengenai hal tersebut. menurut saya kondisi sekarang ini cukup menarik jika saya tuangkan dalam sebuah tulisan. Oleh karena itu saya akan mulai tulisan saya ini.

Tokoh dan bapak pendidikan kita Kihajar dewantara banyak mencetuskan ide dan konsep-konsep pendidikan yang bagus dan relevan untuk negeri yang kita cintai ini, dan salah satu konsep yang termasyur adalah tentang tri matra pendidikan.

Dalam konsep tri matra pendidikan ini  Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa pendidikan terbaik bagi anak harus dilakukan dan terjadi di tiga tempat dan dilakukan oleh tiga pihak, yakni sekolah, rumah dan lingkungan.

Dalam konsep tri matra ini pendidikan harus terjadi secara sinergis bukan hanya di sekolah namun di rumah dan dilingkungan juga, hal ini sejalan dengan teori pendidikan bahwa seorang anak akan mengalami proses pendidikan dimana saja dan kapan saja, selama panca indra mereka masih dapat difungsikan maka selama itupula mereka mengalami proses pembelajaran.

Waktu yang anak gunakan untuk belajar di sekolah rata-rata hanya sekitar 30 % dari waktu mereka dalam sehari semalam, dan sisanya dihabiskan di rumah dan lingkungannya. Maka benarlah jika pendidikan harus berlangsung tiga tempat tersebut. 

Pelaksanaan pendidikan di tiga tempat ini mau tidak mau melibatkan orang dewasa yang berada di sana, di sekolah maka gurulah yang memiliki kewajiban membangun dan memberikan suasana belajar, di rumah orang tua lah yang paling bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran dan di lingkungan masyarakatlah yang harus bertanggungjawab menghadirkan suasana pembelajaran bagi anak siapapun yang berada di sana.

Ke tiga pihak ini selama ini tidak mampu bersinergi dengan baik dalam membangun dan menghadirkan suasana belajar yang kondusif bagi anak, selama ini hanya sekolahlah yang dianggap paling bertanggungjawab terhadap pendidikan, sehingga orang tua dan masyarakat cenderung acuh tak acuh bahkan banyak yang merasa tidak memiliki bagian kewajiban sehingga mereka malah sering mempertunjukan sikap dan prilaku yang kontraproduktif dihadapan anak-anak dengan apa yang diajarkan oleh sekolah.

Baca Juga : Dampak Pandemi Corona Terhadap Dunia Pendidikan

Sampai akhirnya virus corona (Covid-19) hadir dan sampai ke negeri ini, pemerintah serta merta mengalihkan fungsi sekolah ke rumah dan siswa diliburkan untuk tidak hadir di sekolah selama beberapa waktu yang ditentukan. 

Maka muncullah konsep belajar jarak jauh yang selama ini hanya sebatas konsep sekarang harus dipraktikan, orang tua dan sekolah langsung membangun sistem dan kerjasama untuk menghadirkan proses pembelajaran untuk anak-anaknya di rumah, masyarakat pun tidak sedikit yang berperan serta menyediakan akses pembelajaran on line dan yang lainnya. 

Hal inilah yang seharusnya terjadi jauh-jauh hari, sinergitas dan kesadaran bersama bahwa pendidikan adalah tanggunjawab bersama dimana saja dan kapan saja selama ada anak-anak maka disitu harus terjadi peroses pembelajaran dari orang dewasa kepada anak-anak baik lewat lisan, prilaku maupun segala kejadian hidup. 

Mudah-mudahan setelah meredanya Virus Corona ini, sinergitas ini semakin menguat dan tidak ikut mereda pula, karena sinergitas sekolah, orang tua dan lingkungan adalah modal besar dalam melahirkan pendidikan yang berkualitas, ini pulalah yang sebenarnya akan menjadi solusi berbagai tragedi pendidikan yang akhir-akhir ini terjadi seperti bulying, penyerangan terhadap guru dan sebagainya.

Posting Komentar

0 Komentar